Seni tari ialah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan lewat gerakan. Keindahan seni memang sangat memikat setiap mata yang menilai meskipun jaman yang terus berkembang seiring dengan perkembangan manusianya. Seni tari merupakan jejak-jejak budaya yang masih bertahan, dewasa ini yang masih bisa mempertahankan kekhasannya dan terus melekat di pribadi masyarakat di setiap daerah, khususnya Bima.
Berpacu dengan waktu dalam seretan arus globalisasi bukanlah hal yang mudah untuk mempertahankan  ulasan estetika sebuah gerakan. Namun Bima yang merupakan daerah yang kaya akan budaya dan adat istiadat tetap gigih mempertahankan warisan leluhurnnya.
Seni tari daerah bima umumnya dibagi menjadi dua yaitu, tarian klasik  istana(  Mpa’a Asi), tarian rakyat ( Mpa’a arimai ba Asi). Tari Istana dikelompokkan dalam dua kategori sesuai jenis kelamin penarinya.Yaitu:
a.Tari Siwe (tari perempuan), yaitu jenis tari yang dimainkan oleh para penari perempuan seperti lenggo siwe (lenggo Mbojo), toja, lengsara, katubu dan karaenta.
b.Tari Mone (tari laki–laki), yaitu jenis tari yang dimainkan oleh penari laki – laki, seperti kanja, sere, soka, manca, lenggo mone (lenggo melayu) dan mpa’a sampari.Sedangkan Tari Ari Mai Ba Asi (tari di luar pagar istana), dalam pengertian tari rakyat, meliputi mpa’a sila, gantao dan buja kadanda. Semua jenis tari dimainkan oleh penari laki–laki. Tarian Rakyat menunjukkan sisi kekuatan laki-laki sehingga tidak ada penari perempuan dalam tarian rakyat. Beberapa dari tarian istana dan tarian rakyat masih eksis namun banyak juga yang jarang dimainkan oleh masyarakat bima sehingga terancam punah,seperti kareku kandei.
Selain itu, masih ada lagi jenis tari yang merupakan perpaduan antara seni tari dan seni musik yaitu Jiki Hadra (Jikir hadrah), dimainkan oleh para penari dan penyanyi laki–laki.
Secara umum tarian daerah bima dimainkan oleh 4-6 penari. Bima merupakan suku yang berada di Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Suku ini sebagian besar masyarakatnya muslim, yang ditandai dengan berbagai macam budaya da keseniannya. Salah satu keseniannya dalam budayanya yaitu tarian-tarian khas suku Bima sendiri.Salah satu Tarian Khas yang berasal dari Bima adalah Tari Kanja.

 Tari Kanja adalah Tari tradisional Bima.Tarian kanja juga merupakan tarian klasik istana yang diciptakan oleh sultan Abdul Kahir Sirajudin pada tahun 1673 setelah masuknya islam dibima. Tari kanja dimainkan oleh 4-6 orang pria, dimana arti kanja itu sendiri adalah tantangan, dimana menggambarkan bagimana panglima perang yang gagah berani melawan tantangan di medan laga.

             


          
                 


                 
Video Tari Kanja Dari Bima: https://www.youtube.com/watch?v=ur6aR2Ver2s

 


Komentar